KONSELING

PENGERTIAN KONSELING MENURUT PARA AHLI

444

1. Menurut Schertzer dan Stone (1980), Konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseli merasa bahagia dan efektif perilakunya.

2. Menurut Jones (1951), Konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk lkien. Konseling harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.

3. Prayitno dan Erman Amti (2004:105), Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.

4. Menurut A.C. English dalam Shertzer & Stone (1974), Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.

5. Menurut APGA (American Personel Guidance Association) dalam Prayitno
(1987 : 25), Konseling adalah hubungan antara seorang individu yang memerlukan bantuan untuk mengatasi kecemasannya yang masih bersifat normal atau konflik atau masalah pengambilan keputusan.

6. Menurut Talbert (1959), Konseling adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan yang akan datang.

7. Menurut Cavanagh, Konseling merupakan “a relationship between a trained helper and a person seeking help in which both the skills of the helper and the atmosphere that he or she creates help people learn to relate with themselves and others in more growth-producing ways.” Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh (growth-producing ways)

8. Menurut Tohari Musnawar (1992), Konseling dalam Islami adalah proses pemberian bantuan terhadap individu agar menyadari kembali akan eksistensinya sebagai makhluk Allah yang seharusnya hidup selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga mencapai kebahagiaan di dunia dan diakhirat. Kesemuanya berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya merupakan sumber pedoman kehidupan umat Islam.

9. Menurut ASCA (American School Conselor Association), Konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien. Konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu klien mengatasi masalah-masalahnya.

10. Menurut Pepinsky & Pepinsky, dalam Schertzer dan Stone (1974)
Konseling merupakan interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ; (b) terjadi dalam suasana yang profesional (c) dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien.

11. Menurut Smith dalam Sertzer & Stone (1974), Konseling merupakan proses dalam mana konselor membantu konseli (klien) membuat interprestasi tentang fakta-fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuatnya.

12. Menurut Division of Conseling Psychology, Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu.

13. Menurut Blocher dalam Shertzer & Stone (1969), Konseling adalah membantu individu agar dapat menyadari dirinya sendiri dan memberikan reaksi terhadap pengaruh-pengrauh lingkungan yang diterimanya, selanjutnya, membantu yang bersangkutan menentukan beberapa makna pribadi bagi tingkah laku tersebut dan mengembangkan serta memperjelas tujuan-tujuan dan nilai-nilai untuk perilaku dimasa yang akan datang.

14. Menurut Berdnard & Fullmer (1969), Konseling merupakan pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut.

15. Menurut Lewis, dalam Shertzer & Stone (1974), Konseling adalah proses mengenai seseorang individu yang sedang mengalami masalah (klien) dibantu untuk merasa dan bertingkah laku dalam suasana yang lebih menyenangkan melalui interaksi dengan seseorang yang bermasalah yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan tingkah laku yang memungkinkan kliennye berperan secara lebih efektif bagi dirinya sendiri dan lingkungannya.

16. Menurut Pietrofesa Konseling merupakan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada konseli.

17. Menurut Winkell (2005 : 34) Konseling merupakan serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli / klien secara tatap muka langsung dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap bebagai persoalan atau masalah khusus maka masalah yang dihadapi oleh klien dapat teratasi semuanya.

Buku : The Theory and Practice of Counseling Pycholog

 Konseling menurut Richard Nelson-Jones merupakan proses psikologi yang tidak adabedanya dengan aktifitas psikoterapi. Dalam hal ini Richard mencoba menjelaskan bahwatidak ada bukti yang menjelaskan perbedaan antara aktivitas konseling dengan prosespsikoterapi.

 Buku : Dasar-dasar Konseling.Jakarta : UIP. Jeanette Murad Lesmana. 2005.

 Menurut Galdding, konseling berlangsung dalam jangka waktu yang relative singkat,bersifat antar pribadi, sesuai dengan teori-teori yang ada, dilakukan oleh orang yang ahlidi bidangnya serta sesuai dengan etika dan aturan-aturan yang ada yang berpusat padapemberian bantuan kepada orang-orang yang pada dasarnya mengalami gangguanpsikologis agar orang-orang yang menyimpang dan mengalami masalah situsional dapatkembali normal.

 Buku :Hansen, James C, dkk. 1982. COUNSELING Third Edition Theory and Process .Amerika. Allyn and Bacon, Inc.

James dkk menyatakan bahwa konseling merupakan proses membantu individu untuk mengenal dirinya sendiri, mengenal lingkungan sekitarnya, dan cara-cara untuk mengatasi perputaran kehidupan dan hubungannya dengan orang lain.

 Buku :Willis, Sofyan S.—-. Konseling Individual Teori dan Praktek.—. Alfabeta

 Konseling adalah suatu proses yang terjadi dalam hubungan seseorang dengan seseorangyaitu individu yang mengalami masalah yang tak dapat diatasinya dengan seorangpetugas professional yang telah memperoleh latihan dan pengalaman untuk membantuagar klien mampu memecahkan kesulitannya. (Milton E.Hahn, 1955)

 Buku :Sukardi, D.–Pengantar Teori Konseling

 Konseling adalah relasi antar pribadi yang dinamis antara 2 orang yang berusaha untuk memecahkan sebuah masalah dengan mempertimbangkannya secara bersama-sama,sehingga pada akhirnya orang yang mempunyai kesulitan lebih banyak diantara keduanyadibantu oleh yang lain untuk memecahkan masalahnya berdasarkan penentuan dirisendiri.(Wrenn)

 Hackney dan Cormier (1979)

Memberikan penekanan pada fungsi masing-masing pihak yang terlibat. Konselor adalah tenaga terlatih yang berkemauan untuk membantu klien. Mereka menegaskan bahwa: “Counseling is the helping relationship, which include someone seeking help; someone willing to give help who is; capable of, or trained to, help; in a setting that permit’s help to be given and received” (hlm.25).

 Pietrofesa (1978)

Dalam bukunya The Authentic Counselor mengemukakan  bahwa konseling adalah proses yang melibatkan seseorang profesional berusaha membantu orang lain dalam mencapai pemahaman dirinya (self understanding), membuat keputusan, dan pemecahan masalah.

 Stefflre dan Grant

Konseling menunjukkan suatu hubungan profesional antara konselor terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya orang ke orang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang, dan dirancang untuk membantu klien memahami dan memperjelas pandangannya ruang hidupnya sehingga ia dapat membuat konsonan bermakna dan informasi pilihan dengan alam penting di yang mana pilihan yang tersedia baginya. Definisi ini menunjukkan bahwa konseling adalah proses, yang adalah suatu hubungan, yang dirancang untuk membantu orang membuat pilihan, bahwa pilihan yang lebih baik yang mendasari keputusan adalah hal tersebut adalah belajar, pengembangan kepribadian, dan pengetahuan diri yang dapat diterjemahkan ke dalam persepsi peran yang lebih baik dan lebih peran yang efektif perilaku (Gibson murah Mitchell, 1981: 261).

 Rogers dalam Hendrarno ( 2003:24 ), menyatakan bahwa konseling merupakan rangkaian-rangkaian kontak atau hubungan secara langsung dengan individu yang tujuannya memberikan bantuan dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
Gibson ( 1985 ) menyatakan bahwa konseling adalah hubungan bantuan antara konselor dan klien yang difokuskan pada pertumbuhan pribadi dan penyesuaian diri serta pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Menurut Edwin C. Lewis ( 1970 ) dalam Abimanyu dan Manrihu ( 1996:9 ),

Konseling adalah suatu proses dimana orang yang bermasalah ( klien ) dibantu secara pribadi untuk merasa dan berperilaku yang lebih memuaskan melalui interaksi dengan seseorang yang tidak terlibat ( konselor ) yang menyediakan informasi dan reaksi-reaksi yang merangsang klien untuk mengembangkan perilaku-perilaku yang memungkinkannya berhubungan secara lebih efektif dengan dirinya dan lingkungannya.

Kesimpulan

Bimbingan konseling merupakan suatu bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang bermasalah baik masalah psikis, social atau yang lain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya, memahami dirinya , dan mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya

Halaman ini dilanjutkan oleh sub-halaman.

Tinggalkan komentar